Puisi #10: Dia, Yang di Sebrang Jalan



Dia, Yang di Sebrang Jalan
Dahulu, aku tidak mengenalnya
Terkesan asing saat di pandang
Dia, jauh dari keramaian
Tertutup banyak jajakan pedagang

Dia, ada di sebrang jalan
Tepat saat aku menghampirinya
Serasa bertatap dengan wanita
Berdegup, hingga aku terpana

Dia, menghadirkan warna dan jendela dunia
Singgah ruang dan waktu, yang telah di tetapkan
Berpindah-pindah hanya untuk mendengarkan
Suara manusia, yang menjadi keteladanan dan panutan

Karena dialah, aku mengenal segalanya
Dia, yang di sebrang jalan
Hingga waktu telah mengakhirinya
Aku berpisah dan terlupa

Filusuf Ngawur, Cucunya Herakleitos
Ciputat, 14 Maret 2019

Komentar

Posting Komentar