Golden Emptiness: Eksplorasi Konsep Shadow dalam Perjalanan Kesadaran dan Hubungan Psikosomatik Manusia.

Diskusi yang dimulai pada tanggal 20 Maret menggali konsep "shadow" atau bayangan dalam diri manusia. Mereka mempertimbangkan bahwa "shadow" mungkin sesuatu yang kodratnya tidak boleh diketahui, karena jika diketahui, bisa menimbulkan ketidakseimbangan dalam diri individu. 

Salah satu peserta mengungkapkan bahwa keberadaan "shadow" menciptakan perang antara jiwa kesadaran manusia dengan sifat kebinatangan yang terpendam di dalam dirinya. Dia menjelaskan bahwa sifat kebinatangan atau sifat fujur ini muncul sebelum kesadaran akan taqwa, sehingga menjadi sesuatu yang harus dihadapi oleh manusia secara kolektif. 

Selanjutnya, diskusi menggambarkan bagaimana "shadow" juga meliputi hal-hal positif yang seringkali ditolak oleh individu, yang dapat menyebabkan disorientasi ketika positif dan negatif dilebur. Mereka mengeksplorasi konsep tentang ketika individu menjadi utuh, yang hanya Tuhan yang bisa menyelamatkannya dari kegilaan dan ketidakberdayaan, di sisi lain manusia yang belum tentu mampu mencapai keutuhan pada usianya dapat menyebabkan individu tetap terjebak antara sisi positif dan negatifnya. Dalam konteks mencapai kesadaran penuh, disebutkan bahwa manusia harus mengakui semua kebenaran dan berhenti bertumbuh, mencapai apa yang disebut sebagai ego death.

Diskusi juga melibatkan pertimbangan tentang hubungan antara jiwa dan tubuh manusia, serta koneksi psikosomatik di antara keduanya. Peserta menjelaskan bahwa saat seseorang mencoba "terhubung" untuk pertama kalinya, tubuhnya akan merasakan sensasi "panas", yang bukanlah hal biasa, karena respon fisik terhadap pengalaman tersebut. Selanjutnya, disebutkan bahwa saat tubuh mengalami peningkatan suhu karena pengalaman tersebut, seseorang akan mengalami luapan hasrat tingkat tinggi, yang kemudian menjadi kepuasan pertama manusia dalam pengalaman tersebut.

Selain itu, peserta menyoroti risiko yang mungkin timbul saat seseorang menginginkan pengalaman tersebut kembali dengan orang lain. Salah satu risikonya adalah penerimaan diri, baik secara personal maupun sosial. Dia bertanya apakah individu siap untuk mengalami pengalaman tersebut di luar dari penerimaan masyarakat. Hal ini karena tubuh manusia membutuhkan rasa aman, sementara jiwa membutuhkan rasa percaya. Dua unsur itulah yang menciptakan Cinta.

Diskusi ini juga membahas tentang unconsciousness, baik yang bersifat kolektif maupun personal. Disampaikan bahwa unconsciousness kolektif membuat manusia menyadari hal-hal yang tidak bisa mereka sadari, sementara unconsciousness personal membuat manusia menginginkan hal-hal yang ingin mereka alami. Diskusi ini menggarisbawahi pentingnya penerimaan diri dan lingkungan sosial dalam membentuk identitas dan adaptasi individu terhadap kehidupan. Keuntungan dari beradaptasi terhadap identitas diri adalah menciptakan power and control yang bertujuan untuk menghindari konfrontasi dengan diri sendiri di suatu hari nanti.

Kesimpulan dari diskusi tersebut adalah pemahaman mendalam tentang konsep "shadow" atau bayangan dalam diri manusia dan peranannya dalam perjalanan kesadaran individu. Diskusi mempertimbangkan kompleksitas "shadow", baik yang mencakup aspek negatif maupun positif, serta dampaknya terhadap ketidakseimbangan individu. Selain itu, diskusi juga membahas pentingnya penerimaan diri dan lingkungan sosial dalam membentuk identitas dan adaptasi individu terhadap kehidupan. Terlebih lagi, pembahasan tentang koneksi psikosomatik antara jiwa dan tubuh manusia menggarisbawahi pentingnya rasa aman dan percaya dalam menciptakan hubungan yang sehat dan memuaskan. Secara keseluruhan, diskusi tersebut mengilustrasikan perjalanan kompleks individu dalam menghadapi "shadow" mereka dan pentingnya pertumbuhan spiritual untuk mencapai kesadaran penuh.


Komentar

Postingan Populer