Dear September: Hectic Never Ends

 Memulai bulan ini, tidak begitu banyak yang terjadi namun aku tetap sulit untuk memusatkan diri pada apa yang kubutuhkan untuk orang yang sebenarnya ku cintai.

Meski memang, boleh terbilang "tak tersebut" dan seringkali itu menjadi hantu bagiku untuk menyelesaikan masalah tersebut. Yap, masalah keluarga. Masalah pribadi yang tak bisa memprioritaskan diri. Dan, masalah hasrat.

Aku mencoba untuk berada dan berdiri pada keluargaku, seringkali aku mulai diuji orang-orang di Kantor lantaran mereka melempar tanggung jawabnya kepada orang lain, ada orang yang "merasa jadi korban" dan tidak mau disalahkan, dan ia selalu beralasan bahwa "YOU YANG MAU NGERJAIN ITU, YOU JUGA YANG HARUS SELESAIN" yang padahal sebenarnya ia sendiri nggak sadari bahwa orang lain menolongnya bukan karena aspek Personal melainkan buah tanggung jawab kepada tugas yang diberikan. Ini menjadi masalah yang beruntun sehingga keputusan kecil yang kuberikan justru menimbulkan dampak besar pada keluargaku. Ketika aku lebih memilih membantu orang tolol seperti dia yang nggak bisa mengerti bentuk tanggung jawabnya, akhirnya aku mengabaikan porsi kerjaku yang memiliki high duty yang sudah dipercayakan, seperti bikin report,menyiapkan materi untuk kelas individu, dan menyiapkan bahan dan kelas besar untuk satu regu. Dan tahukah kamu, berkat heroic yang tidak tepat inilah, aku mengabaikan waktu dengan keluargaku. Sekalipun adikku meminta diberikan es krim dari hari Kamis, aku tidak pernah ada waktu untuk membelikannya. Dan iya, karena adikku punya personal complex yang bermasalah dengan "kepercayaan terhadap Figur laki-laki" ia akan mengganggap aku sama seperti pria pada umumnya, iya seperti pria tolol.

Dari sini aku menyadari mengapa banyak orang yang ingin pulang cepat dan bekerja seminimal mungkin tidak campur² dengan porsi orang lain, karena mereka ingin waktu dan tenaganya masih ada untuk orang yang mereka cintai. Keluarga, waktu istirahat, waktu bermain meski hanya 30 menit, dan kebutuhan primer sejuta umat, yakni tidur lebih cepat. Dan tololnya, aku tidak mendapatkan ini semua.


Bersyukurnya aku akhirnya menyadari saat ini aku mulai mencoba untuk lebih mengerti apa yang harus ku pertanggung jawabkan. Menjadi baik itu bagus, tapi menjadi lebih defensive terkadang perlu. Karena, tidak semua orang di dunia ini bisa membalas kebaikan yang diberikan buat orang lain.


Aku tidak mau menyebut itu "menghindari" tapi aku menyebutnya "memfokuskan diri".


Itu saja.


September 14th 2024.

Komentar

Postingan Populer