Puisi #26 - INFJ
INFJ
Seperti orang yang dingin
Acuh tak acuh pada yang tak penting
Hanya tertarik satu dimensi
Membawanya ke tempat yang tinggi
Acuh tak acuh pada yang tak penting
Hanya tertarik satu dimensi
Membawanya ke tempat yang tinggi
Sosok pelindung dan penjaga
Terhadap sesuatu yang dicintainya
Terlebih dari apapun ia punya
Yang tersisa, hanya aku dan ia
Terhadap sesuatu yang dicintainya
Terlebih dari apapun ia punya
Yang tersisa, hanya aku dan ia
Kepeduliannya seperti arogansi
Tanpa bicara basa basi
Hanya mengejar keinginan pasti
Untuk mereka, demi kepuasan hati
Tanpa bicara basa basi
Hanya mengejar keinginan pasti
Untuk mereka, demi kepuasan hati
Mulutnya, beda dengan hatinya
Kegelisahan menghantui setiap saat
Selalu memasang pikiran curiga
Namun batinnya, penuh cinta
Kegelisahan menghantui setiap saat
Selalu memasang pikiran curiga
Namun batinnya, penuh cinta
Maksud ingin menasehati
Terkadang menjadi cambukan belati
Bagi mereka, yang anggap dia Nabi
Namun tak menempati teruntuk ia bagi
Terkadang menjadi cambukan belati
Bagi mereka, yang anggap dia Nabi
Namun tak menempati teruntuk ia bagi
Dunia itu, ia anggap kejam
Lebih mudah ia, matanya terpejam
Untuk menutup semua yang haram
Baginya saja, dengan wajah sedikit masam
Lebih mudah ia, matanya terpejam
Untuk menutup semua yang haram
Baginya saja, dengan wajah sedikit masam
Terkadang, mudah khawatir lagi panik.
Melihat jendela di luar ekspetasi
Harapan tinggi menancap berdiri
Berlari, rasanya tak mungkin lagi sulit.
Melihat jendela di luar ekspetasi
Harapan tinggi menancap berdiri
Berlari, rasanya tak mungkin lagi sulit.
Ia hanya perlu menunggu
Seseorang yang merasa butuh
Dirinya, dengan segala tabiatnya
Menghadirkan keteduhan dalam jiwa.
Seseorang yang merasa butuh
Dirinya, dengan segala tabiatnya
Menghadirkan keteduhan dalam jiwa.
Filusuf Ngawur,
Cucu Herakleitos
Komentar
Posting Komentar