Golden Emptiness: Ketika Pikiran Bawah Sadar Menguasai Tanpa Kendali Setelah Apa yang Dikehendaki oleh Hati

Entah mengapa aku menulis ini tiba-tiba, mungkin ada fenomena aneh yang melintas begitu saja di pikiran, mungkin saat aku merasa sensitif atau peka terhadap perlakuan seorang teman wanita di tempat kerja yang selama ini kagumku. Aku melihat dia membagikan momen makan siang dengan teman-teman perempuannya, kadang-kadang juga dengan teman laki-lakinya tanpa ragu mem-tag nama akun mereka. Namun, mengapa aku tidak diperlakukan dengan cara yang sama? Apa yang sebenarnya terjadi di hati wanita tersebut? Dan aku pun mulai merenung secara luas, "MENGAPA AKU DIPERLAKUKAN BERBEDA DARI PRIA LAIN?"


Pertanyaan filosofis ini, sekaligus dilema, tidak asing bagi tipe ENFP yang cenderung overthinking. Namun, aku memeluk semua fenomena ini. Tujuanku adalah mencari keadilan universal; di mana aku menjadi objek penelitian untuk membuktikan bahwa ini bisa dijabarkan secara analitik dan menemukan solusi terbaik bagi mereka yang merasakan hal serupa.


Jadi begini.


Pikiran bawah sadar sebenarnya bukanlah sesuatu yang menakutkan. Ia seperti rawa-rawa; dipenuhi dengan rerumputan hijau lumut yang tumbuh dengan banyak cabang. Cabang ini bisa menjadi beragam, mulai dari yang menyeramkan, memperingatkan, hingga memberikan tanda-tanda bahaya atau peringatan agar aku bisa melewati setiap jalur pikiran tanpa masalah. Namun, jika tidak dipersiapkan dengan baik, aku akan terjebak dalam rintangan yang sulit dilewati, sehingga rawa-rawa tersebut semakin lebat. Ini membuat setiap jalan tertutup dan akhirnya membuat proyeksi pikiran terjebak dalam jalur keyakinan ketidaksadaran kolektif.


Bagian yang paling sulit dari ini adalah sinyal untuk menerima impuls bahwa kita bisa menyadari "keunikan" yang signifikan dalam diri kita. Misalnya, seseorang yang mandiri mungkin memiliki pandangan yang berbeda terhadap masa depan dibandingkan dengan orang yang dipenuhi dengan rasa dendam dan kebencian terhadap masa lalu. Bagian "unik" ini juga membawa risiko dan konsekuensi dalam menangani pikiran bawah sadar yang bercabang-cabang, karena hal ini dapat mengganggu setiap perjalanan melalui impuls yang kita terima dari realitas.


Menurut Carl Jung, pikiran bawah sadar manusia menjadi musuh bagi dirinya sendiri karena merupakan kumpulan memori yang rumit yang disebut sebagai "kompleks". Kompleks ini mencerminkan sesuatu yang tidak dapat dikendalikan saat kita menyimpan jutaan memori yang terpendam, menjadi sumber ekspresi, dan memiliki "ruang inspirasi atas kegelisahan" yang kita alami. Ketika kita memiliki begitu banyak kompleks yang menyatu, hal itu bisa menjadi "ledakan besar" saat semua kompleksitas merespons stimulus yang sejalan.


Contoh sederhana adalah ketika kita berbicara tentang "mantan", hal itu bisa memicu berbagai asosiasi yang akhirnya menciptakan kegelisahan. Tidaklah mengherankan jika manusia cenderung menggunakan cara instan seperti minum alkohol atau menggunakan zat penenang untuk mengatasi hal tersebut. Namun, cara terbaik untuk mengatasi ini adalah dengan menciptakan pengalaman baru untuk menggali memori yang terpendam.


Ini bukanlah hal yang mudah dilakukan, namun semakin sering kita mencoba, semakin sering kita mampu menyadari pikiran bawah sadar yang terpendam. Manusia perlu menghadapi masalah ini dengan jujur dan mencari solusi, meskipun hal itu mungkin menyakitkan pada awalnya.


Jadi, mari kita temukan masalah utama dari pikiran bawah sadar kita dan berikan waktu untuk mengungkapkannya kepada orang yang tepat. Mungkin itu adalah teman, kerabat, atau profesional yang dapat membantu kita menemukan solusi. Ingatlah, menjadi diri sendiri yang sejati adalah tujuan akhir dari semua ini. Jadi, tidaklah masuk akal jika kita terus-menerus menyembunyikan diri di balik topeng persona yang palsu.


Sampai saat ini, aku sendiri masih belum bisa mengungkapkan semuanya, namun bagi aku itu bukanlah hal yang sulit. Kadang-kadang, melangkah maju untuk mengekspresikan diri dengan jujur adalah langkah terbaik, meskipun itu menyakitkan. Semoga perjalanan ini membawa kita menuju pemahaman yang lebih dalam tentang diri kita sendiri, menuju kekosongan yang berharga. 

Komentar

Postingan Populer