Motivasi Dosis Mentok

To Be or Not To Be...
Sedikit saja niat yang tidak lurus dalam diri anda, maka Allah tidak akan ridha...
Biasakanlah bicara dengan rinci, namun jelas...
Setiap manusia itu pasti mempunyai the spirit of life...
Big reason doesn't mean the biggest reason...
Jangan menjual kesedihan. Kesedihan itu menjadikan diri kalian cengeng...
This is fucking asshole..

Itulah, beberapa kutipan dari sosok-sosok (sebut saja beliau² yang sudah berumur.) yang telah mengajarkanku cukup banyak sudut pandang kehidupan yang mereka alami.

Memang berat, dari waktu ke waktu kaki melangkah. Berpindah menuju setiap ruang lingkup berbeda, sudah menjadi sebuah konsekuensi diri untuk mencapai sebuah tujuan yang masih meninggalkan misteri dan tanda tanya.

Tanda tanya akan keniscayaan.

Ada manusia yang berniscaya akan pengalaman masa lalu di dalam kehidupannya dapat memengaruhi nasib dari present moment-nya.

Ada pula manusia yang berniscaya akan pengalaman masa kini, kemudian dijalani dengan tanpa banyak menghabiskan waktu untuk berpikir atau menduga-duga.

Ada juga manusia yang berniscaya untuk menciptakan ambisi atau goals yang dianggap sebagai alasan baginya untuk ia tetap hidup yang memiliki tujuan.

Ada juga jenis manusia yang berniscaya bahwa pola pikir logika adalah segalanya, dan sesuatu yang dipahami selalu menganggap logika adalah jawaban atas masalah hidupnya.

Namun, ada juga manusia yang berniscaya bahwa cinta dengan diri sendiri, memenuhi kepuasan hati adalah kebutuhan hidup yang paling vital dan harus dipenuhi.

Lain halnya dengan manusia yang berniscaya bahwa cinta dapat di raih dan di bentuk dari rasa persahabatan, sense of harmony.

Begitu juga dengan manusia yang berniscaya bahwa sudut pandang yang teguh dari diri sendiri membentuk makna hidul yang lebih kokoh.

Dan yang terakhir, bahwa manusia yang berniscaya akan imajinasi yang indah, keluar dari "satu zona" dapat membuat hidup lebih berwarna.

Sekarang, pertanyaannya...

Apakah kita semua harus bergantung seutuhnya dengan semua ini?
Of course not.

Even you are had your own perspectives, logical, reasoning, perceptions, ambitions of goal, self-confidence, realities, or memories of your life to concrete your world as your way, it doesn't change anything. You will able to find more than just your own ways.

Bergerak demi menjaga keseimbangan hidup tetap berada dalam garis kebaikan adalah kunci keberhasilan seseorang untuk terlepas dari keterpurukan hidup.

Apa saja yang bisa terpuruk? Banyak.

Bisa saja datang hanya karena prasangkaan yang tak sama dengan kenyataan. Logika yang tak sesuai dengan tempatnya. Persahabatan yang memiliki maksud terselubung untuk keuntungan diri sendiri. Tujuan atau ambisi yang merasa ingin hidup sendiri. Keujuban yang mengecewakan karena diluar harapannya sendiri. Memori yang hanya bisa merawat luka dalam hati.

Kegagalan? Itu adalah hal wajar.
Gagal karena menyukai wanita diam-diam ternyata ia membenci perangai yang ia tak suka.

Gagal karena tidak bisa berdamai oleh diri sendiri yang keterlaluan memendam sebuah dendam.

Gagal karena membiarkan kebiasaan buruk (maksiat) menguasai diri sampai lupa daratan, dan lautan kenyataan.

Gagal karena tidak bisa menghiasi diri dengan prasangkaan yang baik terhadap orang lain, sehingga orang lain pun ikut membenci.

Semakin seringnya kegagalan, karena keterpurukan yang 'dibuat-dibuat' hanya untuk mengemis kekecewaan pada manusia,

....semakin lemahlah ia. Dan Tuhan pun membiarkannya. 

Namun,
Apakah berarti kita harus menjauh dari semua manusia di dunia ini?
Tentu saja tidak.

Karena dengan bertemunya setiap manusia yang berbeda-beda itulah, justru membuat seorang anak manusia itu semakin kuat. Semakin lebih kuat. Lebih, lebih, dan lebih kuat.

Ia akan lebih mampu untuk kembali memandang bagaimana sikap ia seharusnya dan sepantasnya, serta dengan santunnya dalam menghadapi berbagai perbedaan ataupun masalah.

Jangan pernah mengatakan luka hati tak dapat di obati, hanya karena waktu yang tak memberimu jatah untuk dirimu lupakan, justru kamulah yang harus mengubah sendiri.  Tidak peduli orang lain, masa lalu, anggapan, ataupun cara yang tepat untuk mengatasi masalahmu. Biarkan dirimu menyelam lebih dalam, apa yang bisa kamu lakukan untuk menyikapi masalahmu. Kelak, kamu akan tahu jawabannya.

(555)

Komentar