Gw jelek.
Insecure.
Dimulai dari penilaian fisik.
Persona sebagai "pesona"
Daya tarik bersifat kapitalis
Namun tak berarti diperbudak habis
Hanya, standar diri tak pernah dihampiri
Terdengar sebuah perkataan,
"wanita sekarang suka cowo Alpha"
Alpha male.
Begitulah sebutannya.
Laksana standar harga mati,
bagi pria yang ingin terlihat menarik.
Jidat tidak lebar.
Rambut terlihat lebat.
Wajah tidak gemuk lebam.
Harus membentuk jadi kotak.
Tidak, harus belajar memantaskan jenis wajah,
yang lebih pantas untuk berkumis, berjanggut,
Apapun itu, proporsinya.
Begitu juga dengan tabiat.
Hilangkan cengengesan
Tertawa lebar,
Lalu hemat kata,
Tenang,
Munculkan kesan pendiam,
senyum tipis,
Dan perlihatkan cuek tanda harga diri.
Pakaian.
Celana strict,
Kerah kemeja kecil, agar leher tampak berdiri,
tidak melipat celana bawah,
apalagi sehabis shalat,
selalu lupa diriku tuk diturunkan.
Banyak hal lain,
tidak meninggalkan kesan lugu,
kikuk,
kaku,
membosankan,
Mengapa?
Standar itu tak kusadari semua?
Apakah saat saat yang lalu?
Semua orang, sudah eneg melihatku?
Mengapa?
Aku baru merasa jelek, sekarang?
Kemana sajakah, perasaan insecure?
Apakah terlalu nyaman dirimu,
dengan gonta ganti jaket sebagai personamu?
Ataukah,
kamu sedang membantuku,
untuk tidak membuatku tahu semua itu?
Katakan padaku, wahai Bulan!
Setengah darimu dipenuhi cahaya
yang sebagiannya adalah kegelapan.
Itukah caramu memberitahuku!?
Agar aku sadar, bahwa buruk rupaku
telah terkuak selama berpuluh tahun,
tanpa ada yang berani menjatuhkanku?
Ataukah,
sewaktu lemah tak berdaya itu,
"banci" yang menjadi label masa kecilku,
apakah benar, semesta menggambarkan ketakutanku, dengan cara itu???
Ataukah,
kepayahanku dibendung oleh halu
tak berujung, namun tak terbangun oleh waktu?
Seperti saat ini, dan saat itu?
Jeleknya aku,
Buruknya aku,
Lugunya aku,
Bulan separuh...
Sadarkah aku, dengan dua wajahku,
bahwa aku menyimpan insecure yang akut?
Iya, benar.
Sudah jelas bahwa aku,
benar-benar berparas buruk.
Sekian, good-looking. I'm surely bad at all.
Akhirnya, aku sudah mulai jijik dengan diriku.
Komentar
Posting Komentar